Cukupkah jumlah Menteri kita???(arnas feriyana putra 30107266)
Diposting oleh
arnas musers
Label:
SOFTSKILL
Cukupkah jumlah Menteri kita???
Tulisan ini dibuat untuk kritik dan saran semata tanpa ada maksud untuk mengejek apalagi menghina. Kritik dan saran dibuat untuk hasil yang lebih baik dan lebih baik lagi,semoga saja itu terjadi. PEMILU telah selesai dilaksanakan, dan hasilnya pun telah diketahui dan didapat. Pasangan dengan nomor urut 2 yang menjadi pemenang dari kontes pemerintahan terakbar di Indonesia, adalah SBY(Susilo Bambang Yudhoyono) dan Boediono. Beberapa minggu yang lalu pun telah dicanangkan Kabinet Indonesia Bersatu II. Menteri yang telah disahkan berjumlah 34 orang. Isu yang mencuat sekarang ini adalah kenaikan gaji para menteri kita yang diperkirakan mencapai 18.648.000 per bulan.
Gaji pokok sekitar 5 jutaan dan tunjangan jabatan sekitar 13 jutaan, untuk ukuran menteri gaji segitu sepertinya wajar menurut saya, bahkan kurang dan terkesan pas – pas an. Tetapi jika kita melihat dari gaji operasionalnya bisa mencapai 100 – 200 juta per bulan. Bahkan untuk kendaraan pribadinya pun hampir mencapai 1 milyar dan memakai tipe dari mobil yang sangat boros dalam hal bahan bakarnya. Jika 34 menteri dikalikan jumlah semua gajinya bisa didapat kira – kira Rp. 634.032.000,00 (belum termasuk kendaraan operasional) per bulannya. Dengan kata lain pemerintah Indonesia wajib mengeluarkan paling tidak sedikitnya hampir Rp. 640.000.000,00 hanya untuk satu bulan. Jumlah tersebut sebetulnya bisa ditekan jika pemerintah kita mengurangi jumlah menterinya untuk kepentingan negara (seperti pelunasan hutang dan pemeliharaan fakir miskin). Sekarang bandingkan dengan Negara Amerika Serikat yang di presideni oleh Barrack Obama, mereka hanya memakai sekitar 20 an menteri, memang negara mereka menggaji lebih tinggi dua kali lipat dari negara kita untuk setiap menterinya, tetapi gaji tersebut sangat wajar karena mereka adalah negara adidaya yang menjadi “panutan” sebagian besar negara. Tetapi jika dilihat dari jumlah penduduk, seharusnya negara mereka lebih banyak membutuhkan para menteri dari pada negara kita. Menurut saya pemerintahan kita terlalu menghambur – hamburkan uang untuk menggaji para menteri yang dinilai terlalu banyak jumlahnya. Semoga di orde berikutnya, pemerintah lebih selektif memilih menteri (dari segi jumlah dan fungsinya) agar masyarakat miskin tidak semakin miskin dan masyarakat kaya tidak semakin kaya. Tetapi langkah yang diambil pemerintah kita semoga saja tepat, dan kita harus mendukung langkah yang telah diambil oleh mereka. Sekali lagi, tulisan ini hanya untuk saran dan kritik terhadap pemerintahan agar bekerja lebih baik lagi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar